Kamis, 02 Juni 2016

Mengganti nama peserta didik dengan peserta didik lain

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Lama sudah kami tidak memposting informasi di website ini berhubung dengan kesibukan kami yang selalu kami rasakan ketika menjelang tahun pelaran berakhir hingga tahun pelajaran baru dimulai. Pasti bukan hanya kami saja yang mengalami ini, semua yang bekerja di lingkungan sekolah khususnya tenaga kependidikan atau tenaga administrasi pasti merasakan pula hal seperti ini.

Lama tak terdengar updatenya, ternyata justru malah sering terdengar masalah-masalah atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan operator secara sengaja maupun tidak disengaja. Salah satunya yang paling terbaru adalah kabar tentang adanya operator sekolah yang mengganti nama peserta didiknya dengan nama peserta didik lain seperti yang disampaikan oleh Bpk. Yusuf Rokhmat dalam akun facebooknya.

Sedikit menggelitik memang ketika kita mendengarnya, entah apakah ini disengaja atau tidak. Yang jelas ini tentu saja akan menimbulkan kontroversi jika ini dilakukan.



Namun untuk lebih tepatnya, sebaiknya kita mengklasifikasikan terlebih dahulu apa yang menyebabkan operator tersebut melakukan tindakan ini. Berikut kemungkinan-kemungkinannya :

  1. Operator hanya mengubah sedikit bagian nama peserta didiknya karena ada kesalahan pengetikan data dari nama peserta didik tersebut.
  2. Operator tanpa sengaja mengubah nama peserta didik atau tombol lain pada keyboard terpencet ketika dia melengkapi data peserta didiknya lalu menyimpannya.
  3. Operator sengaja mengubah nama peserta didiknya dengan peserta didik lain dengan tujuan memasukan siswa baru yang menggantikan siswa yang sudah keluar.
  4. Operator masih baru dan belum mengerti tentang pelaksanaan pengoperasian Aplikasi Dapodik yang baik dan benar.
Namun, apapun alasannya memang tindakan seperti ini sangat tidak diperbolehkan karena tentu saja ini akan rentan disalahgunakan.

Sebenarnya sudah disediakan solusi bagi rekan-rekan operator yang ingin melakukan input siswa baru maupun pindahan melalui aplikasi dapodik dengan dua cara, yaitu :
  1. Input manual secara offline pada Aplikasi Dapodik melalui tombol tambah siswa pada menu peserta didik.
  2. Input otomatis secara online melalui fitur Tarik Peserta Didik / Mutasi Peserta Didik (MutPD) pada website dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id dengan login operator sekolah. Namun untuk menggunakan fitur ini dengan catatan bahwa sekolah asal si peserta didik baru/pindahan telah mengeluarkan siswa tersebut dari Aplikasi Dapodiknya pada menu registrasinya (Bukan menghapusnya).
Sedangkan untuk yang mengalami kesalahan data pada sebagian nama peserta didiknya, saat ini masih diperbolehkan mengedit melalui aplikasi dapodiknya. Namun lebih sangat dianjurkan untuk mengubah datanya melalui fitur Verifikasi dan Validasi Peserta Didik (VervalPD) melalui website dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id, agar data yang diubah lebih meyakinkan perubahannya karena ada bukti fisik yang harus dilampirkan ketika operator sekolah hendak mengubah dapodiknya.

Namun jika perubahan data itu disengaja karena maksud yang tidak baik, misalnya ingin menyelundupkan siswa masuk dalam sekolah kita tentu saja ini sangat tidak diperbolehkan. Karena selain siswa baru yang diinputkan menjadi tidak terdata sempurna dalam database kementerian pendidikan, siswa yang diedit datanya pun akan mengalami masalah dengan hilangnya data siswa tersebut karena sudah terganti dengan siswa lain, walau dengan nisn yang sama.

Oleh karena itu, Bpk. Yusuf Rokhmat menuliskan sebuah kicauan dalam statusnya yang bertuliskan "Jangan sekali2 mereuse/mengganti nama peserta didik dengan nama peserta didik lain... Udah dibilangin dr dl masih aja bandel. dikunci tahun depan.". Seperti yang dapat anda lihat pada gambar dibawah.


Tentunya hal ini menjadi agak sedikit menggelitik bagi kita, kok bisa sih atau kok ada sih yang masih melakukan tindakan kaya gini. hmmm...

Oleh karena itu, mulai tahun ajaran baru nanti, beberapa data yang sempat dibuka seperti nama dan mungkin beberapa data vital lain akan dikunci lagi tahun depan untuk menghindari hal-hal seperti ini terjadi kembali. Mudah-mudahan kedepan Operator Sekolah diseluruh nusantara semakin profesional dalam melakukan tindakan dan selalu lurus-lurus saja. AAMIIN...

SALAM SATU DATA BERKUALITAS!
SALAM PEJUANG DATA PENDIDIKAN!

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Share: