Rabu, 10 Februari 2021

Cara mendapatkan bantuan kuota internet bagi guru dan siswa melalui data dapodik

    Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia memberikan bantuan dalam penanganan pandemi Covid-19 selain dalam bentuk uang dan sembako, ada juga yang dalam bentuk kuota internet untuk pendidik (guru) dan peserta didik (siswa). Bantuan ini diberikan pemerintah melalui data yang diinput oleh sekolah dengan menggunakan program aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolahnya masing-masing.
   Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memberikan bantuan dalam bentuk paket internet ini hanya kepada nomor telepon seluler (ponsel) yang aktif dan terdaftar pada aplikasi Dapodik. Namun, harus diketahui bahwa paket ini hanya bisa digunakan untuk melakukan pembelajaran online dalam mode pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan aplikasi-aplikasi android khusus pembelajaran yang sudah ditentukan Kemdikbud.
    Oleh karena itu, operator sekolah harus melakukan 2 hal yang penting untuk dapat menyertakan guru dan siswa dalam mengikuti program bantuan kuota internet ini, yaitu Verifikasi dan Validasi (verval) nomor ponsel siswa (PD) dan verifikasi dan Validasi (verval) nomor ponsel guru (PTK). Jangan khawatir dan berfikir bahwa ini akan sulit, karena sejatinya verval no. ponsel PD dan PTK ini dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dan mudah.

Baik langsung saja, berikut ini adalah cara melakukan Verval nomor Ponsel Peserta serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk mendapatkan bantuan kuota Internet:
- Langkah pertama yang dilakukan adalah buka website vervalponsel.data.kemdikbud.go.id

- Lakukan Login dengan memasukkan user dan password operator sekolah yang terdaftar pada data SDM PDSPK (yang biasa digunakan untuk login ke layanan aplikasi dapodik dan verval lainnya)

- Lalu, pilih menu Peserta Didik untuk memverval nomor ponsel siswa/pilih menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk memverval nomor ponsel Guru dan TU sekolah, lalu klik gambar Pensil yang berwarna biru pada nama PD/PTK yang akan diverifikasi.
 
 
- Kemudian, masukkan nomor ponsel dan pilih jenis kepemilikan nomor ponsel tersebut dan klik Simpan.
 
Lakukan langkah tersebut diatas secara berulang kepada PD/PTK lainnya, hingga seluruh nomor ponsel PD/PTK pada sekolah bapak/ibu selesai terverifikasi seluruhnya.

Jika sudah melakukan verval nomor ponsel PD dan PTK pada sekolah bapak/ibu seluruhnya, silahkan menunggu proses validasi oleh provider nomor ponsel tersebut, dan lakukan pemantauan hingga siap SPTJM.

Share:

Rabu, 04 September 2019

3 Langkah mudah mengatasi php.exe dan httpd.exe error saat install dapodik

Assalamu'alaikum sobat pejuang data pendidikan,
Lama sekali saya tak bersua menyapa rekan-rekan operator dapodik sekalian yang membuat saya rindu dan kangen untuk kembali menulis lagi.
Apalagi saya agak sedikit greget melihat banyaknya permasalahan diantara teman-teman operator, namun tidak sedikit yang seakan teman-teman yang lain bukan malah membantu, justru mengabaikan atau bahkan menghakimi secara verbal kepada teman operator kita yang sedang bingung dan resah tersebut.
Oleh karena itu, saya putuskan untuk kembali membuat tulisan yang mudah-mudahan dapat membantu rekan-rekan operator sekalian yang kebetulan memiliki masalah yang sama terkait php.exe dan httpd.exe yang error ketika melakukan instalasi Aplikasi Dapodik Terbaru.

Ilustrasi Permasalahan (php.exe / ports error)

Ilustrasi Permasalahan (httpd.exe / DapodikWebSrv error)


Baik langsung saja ke pokok permasalahan.
  • Langkah Pertama: Pastikan sobat operator dapodik telah mengetahui bit dari Sistem Operasi Windows yang laptop/netbook sobat operator gunakan untuk menginstall dapodik. Caranya:
  1. Buka Explorer atau File Explorer
  2. Klik Kanan pada Computer atau My Computer atau This PC
  3. Klik pada menu Properties
  4. Maka muncul tampilan mengenai System Properties laptop/pc/netbook kita, dan lihat berapa bit pada sistem operasi Windows yang kita gunakan
  • Langkah Kedua: Download Microsoft Visual C++ 2015 Redistributable (vc-redist) dan pastikan bit dari vc-redist yang didownload sesuai dengan bit sistem operasi windows yang digunakan.
  1. Buka laman Official Website Microsoft untuk mendownload vc-redist yang kita perlukan: Download Visual C++ Redistributable for Visual Studio 2015
  2. Klik Download berwarna merah pada halaman website tersebut
  3. Pilih salah satu vc-redist yang bitnya sesuai sistem operasi Windows kita 
  4. Jika sistem operasi Windows kita 64bit, maka pilih dan centang pada vc_redist.x64.exe dan klik Next
  5. Jika sistem operasi Windows kita 32bit, maka pilih dan centang pada vc_redist.x86.exe dan klik Next 
  6. Tunggu beberapa detik hingga vc-redist dengan otomatis terdownload ke laptop/netbook/pc kita
  • Langkah Ketiga: Install Microsoft Visual C++ 2015 Redistributable (vc-redist) yang sudah didownload tadi pada laptop/netbook/pc yang sebelumnya php.exe dan httpd.exenya error saat menginstall dapodik.
  1. Buka atau Double Click pada vc-redist yang sudah kita download
  2. Centang I Agree dan Klik Install
  3. Tunggu hingga proses loading instalasi vc-redist selesai
  4. dan selamat laptop/netbook/pc anda telah siap untuk diinstall kembali dapodiknya.
    "Jangan lupa untuk menguninstall dapodik yang sudah terinstall terlebih dahulu sebelum melakukan seluruh rangkaian proses diatas". 
Demikian 3 Langkah mudah mengatasi php.exe dan httpd.exe error saat install dapodik.

Semoga bermanfaat.
Jangan lupa dishare agar semakin banyak yang terbantu.
Terima Kasih.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Salam Satu Data!


Share:

Minggu, 17 Juli 2016

Bersiap Kelahiran Aplikasi Dapodikdasmen Generasi Terbaru di bulan Juli ini

Lama sudah tak bersua dalam dunia maya, kini kami kembali hadir kepada rekan-rekan untuk memberikan beragam informasi terkait Operator Dapodik dan Dunia Pendidikan di Indoensia.


Bulan Juli kini sudah memasuki pertengahan, maka sudah barang pasti akan terbit Aplikasi Dapodikdasmen generasi terbaru dimana kita diharuskan untuk menginput atau memasukan data-data terbaru di sekolah khususnya data siswa atau peserta didik baru yang baru saja menjejakan kakinya di sekolah rekan-rekan Operator Dapodik sekalian.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Aplikasi Dapodikdasmen yang kita gunakan sebelumnya kini sudah expired, dan kita sudah tidak dapat melakukan Updating Data melalui aplikasi tersebut. Sekalipun kita akali masuk dengan memundurkan tanggal pada komputer atau laptop kita, namun tetap saja akan tertolak saat kita melakukan Sinkronisasi. 

Telah diinformasikan pada bulan juni bahwa pada bulan ini tepat hari ini 18 Juli 2016 akan lahir Aplikasi Dapodikdasmen terbaru yang mana itu artinya menjawab dari segala kegalauan kita yang ingin melakukan updating data-data sekolah dalam Aplikasi Dapodikdasmen. Akan tetapi sayangnya hingga saat ini saya sudah mencoba mengecek web Dapodikdasmen nampaknya belum ada Aplikasi yang kita tunggu-tunggu itu. 

Sehingga kita masih diberikan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas yang lain sambil menunggu Aplikasi Dapodikdasmen dan rilis informasi resmi selanjutnya dari Tim Dapodik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Tetap semangat dalam kekompakan para pejuang data pendidikan Indonesia!
Salam Satu Data Berkualitas!
Share:

Kamis, 02 Juni 2016

Mengganti nama peserta didik dengan peserta didik lain

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Lama sudah kami tidak memposting informasi di website ini berhubung dengan kesibukan kami yang selalu kami rasakan ketika menjelang tahun pelaran berakhir hingga tahun pelajaran baru dimulai. Pasti bukan hanya kami saja yang mengalami ini, semua yang bekerja di lingkungan sekolah khususnya tenaga kependidikan atau tenaga administrasi pasti merasakan pula hal seperti ini.

Lama tak terdengar updatenya, ternyata justru malah sering terdengar masalah-masalah atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan operator secara sengaja maupun tidak disengaja. Salah satunya yang paling terbaru adalah kabar tentang adanya operator sekolah yang mengganti nama peserta didiknya dengan nama peserta didik lain seperti yang disampaikan oleh Bpk. Yusuf Rokhmat dalam akun facebooknya.

Sedikit menggelitik memang ketika kita mendengarnya, entah apakah ini disengaja atau tidak. Yang jelas ini tentu saja akan menimbulkan kontroversi jika ini dilakukan.



Namun untuk lebih tepatnya, sebaiknya kita mengklasifikasikan terlebih dahulu apa yang menyebabkan operator tersebut melakukan tindakan ini. Berikut kemungkinan-kemungkinannya :

  1. Operator hanya mengubah sedikit bagian nama peserta didiknya karena ada kesalahan pengetikan data dari nama peserta didik tersebut.
  2. Operator tanpa sengaja mengubah nama peserta didik atau tombol lain pada keyboard terpencet ketika dia melengkapi data peserta didiknya lalu menyimpannya.
  3. Operator sengaja mengubah nama peserta didiknya dengan peserta didik lain dengan tujuan memasukan siswa baru yang menggantikan siswa yang sudah keluar.
  4. Operator masih baru dan belum mengerti tentang pelaksanaan pengoperasian Aplikasi Dapodik yang baik dan benar.
Namun, apapun alasannya memang tindakan seperti ini sangat tidak diperbolehkan karena tentu saja ini akan rentan disalahgunakan.

Sebenarnya sudah disediakan solusi bagi rekan-rekan operator yang ingin melakukan input siswa baru maupun pindahan melalui aplikasi dapodik dengan dua cara, yaitu :
  1. Input manual secara offline pada Aplikasi Dapodik melalui tombol tambah siswa pada menu peserta didik.
  2. Input otomatis secara online melalui fitur Tarik Peserta Didik / Mutasi Peserta Didik (MutPD) pada website dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id dengan login operator sekolah. Namun untuk menggunakan fitur ini dengan catatan bahwa sekolah asal si peserta didik baru/pindahan telah mengeluarkan siswa tersebut dari Aplikasi Dapodiknya pada menu registrasinya (Bukan menghapusnya).
Sedangkan untuk yang mengalami kesalahan data pada sebagian nama peserta didiknya, saat ini masih diperbolehkan mengedit melalui aplikasi dapodiknya. Namun lebih sangat dianjurkan untuk mengubah datanya melalui fitur Verifikasi dan Validasi Peserta Didik (VervalPD) melalui website dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id, agar data yang diubah lebih meyakinkan perubahannya karena ada bukti fisik yang harus dilampirkan ketika operator sekolah hendak mengubah dapodiknya.

Namun jika perubahan data itu disengaja karena maksud yang tidak baik, misalnya ingin menyelundupkan siswa masuk dalam sekolah kita tentu saja ini sangat tidak diperbolehkan. Karena selain siswa baru yang diinputkan menjadi tidak terdata sempurna dalam database kementerian pendidikan, siswa yang diedit datanya pun akan mengalami masalah dengan hilangnya data siswa tersebut karena sudah terganti dengan siswa lain, walau dengan nisn yang sama.

Oleh karena itu, Bpk. Yusuf Rokhmat menuliskan sebuah kicauan dalam statusnya yang bertuliskan "Jangan sekali2 mereuse/mengganti nama peserta didik dengan nama peserta didik lain... Udah dibilangin dr dl masih aja bandel. dikunci tahun depan.". Seperti yang dapat anda lihat pada gambar dibawah.


Tentunya hal ini menjadi agak sedikit menggelitik bagi kita, kok bisa sih atau kok ada sih yang masih melakukan tindakan kaya gini. hmmm...

Oleh karena itu, mulai tahun ajaran baru nanti, beberapa data yang sempat dibuka seperti nama dan mungkin beberapa data vital lain akan dikunci lagi tahun depan untuk menghindari hal-hal seperti ini terjadi kembali. Mudah-mudahan kedepan Operator Sekolah diseluruh nusantara semakin profesional dalam melakukan tindakan dan selalu lurus-lurus saja. AAMIIN...

SALAM SATU DATA BERKUALITAS!
SALAM PEJUANG DATA PENDIDIKAN!

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Share:

Sudah singkron Aplikasi Dapodik berulang kali, tapi di Lembar Cek Info PTK tidak ada perubahan

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua...

Saat admin sedang berselancar di dunia facebook, ternyata admin menemukan pertanyaan yang cukup penting dan menarik untuk dibahas. Dengan tujuan agar dapat membantu memberikan penjelasan bagi teman-teman operator yang mungkin mengalami masalah yang sama namun tidak membaca atau menemukannya juga difacebook hehe.

Masalahnya, saya sendiri juga pernah mengalami hal ini serta beberapa rekan-rekan operator di sekolah-sekolah lainnya, dan saya menanyakannya ke dinas pendidikan kota dan mendapatkan jawaban yang hampir serupa dengan jawaban Bpk. Yusuf Rokhmat.



Pertanyaanya, Kenapa data di dapodik dan info GTK tidak sama? Biasanya pertanyaan ini muncul ketika Tunjangan Sertifikasi sudah dicairkan hehe **biasanyaa yaaa...*. 

Dan jawaban yang diberikan oleh Pak yusuf ternyata cocok, yaitu cek riwayat gaji berkala dan pangkatnya, perhatikan terhitung mulai tanggalnya (TMT). Maksudnya disini adalah terkadang kita hanya terfokus pada data PTK ketika penginputan PTK baru atau cek keaktifan bulanan saja. Namun terkadang kita lupa untuk memperbaiki data lainnya yang juga dapat berubah-ubah secara berkali. salahsatunya adalah data kepangkatan (golongan dan pangkat).

Seperti yang saya tanyakan kepada dinas pendidikan kota bagian kepegawaian yang biasa menangani sertifikasi dan tunjangan-tunjangan. Bahwa untuk mendapatkan nominal yang sesuai dengan gaji saat ini, tidak hanya menambah riwayat gaji berkalanya saja. Akan tetapi juga penting untuk melihat kepangkatannya. Sekalipun PTK tersebut telah kita tambah riwayat gaji berkala dengan yang terbaru dan PTK tersebut tidak ada kenaikan pangkat golongan, Namun masa kerja pada data kepangkatan tersebut harus diubah sesuai dengan data riwayat gaji berkalanya. Karena menurut bapak yang menangani ini di dinas pendidikan kota, nominal gaji yang tertera pada info GTK tidak hanya melihat pada riwayat gaji berkala, namun juga melihat masa kerja dan pangkat PTK tersebut. Perhatikan gambar dibawah ini terkait jawaban dari pak Yusuf Rokhmat ketika menjawab pertanyaan dari rekan operator yang sedang mengalami masalah ini.


Demikian informasi ini, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan operator semua.

SALAM SATU DATA!
SALAM PEJUANG DATA PENDIDIKAN!

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Share:

Ngajar dimana, SKTP muncul di kabupaten lain

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua...

Menarik sekali berita kali ini. Namun ini ternyata memang terjadi pada seorang guru di bumi nusantara ini. Kenapa seorang? ya, karena saya baru taunya satu, mungkin kalau dicari informasi lagi mungkin masih ada lagi yang mengalami hal serupa.

Jadi kasusnya adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah ini kaget ketika melihat data sekolah lembar cek info PTK via website gtk.kemdikbud.go.id yang dia buka saat itu. Perhatikan gambar dibawah ini.


Pada gambar diatas ditunjukan oleh beliau bahwa ada perbedaan antara data atas, dan data bawah. Dan rupanya beliau tidak menanyakan kepada operatornya, langsung bertanya pada pak yusuf rokhmat. Namun satu hal yang sedikit ganjil adalah kenapa untuk nama sekolah pada sub data kelulusan sertifikasi pendidiknya dihitamkan? agar tidak terlihat. Ya betul memang wkwk, tapi kenapa? ini justru menjadikan sulit untuk melihat apakah sekolahnya sama atau berbeda.

Akan tetapi, jelasnya adalah bahwa data pada bagian atas meupakan data yang diinput dari aplikasi dapodik sekolah yang saat ini bapak/ibu guru mengajar, sedangkan yang bawahnya adalah data saat bapak/ibu guru sertifikasi. Mungkin, data tersebut berbeda karena saat beliau sertifikasi, sekolah tempatnya mengajar bukanlah sekolah yang sekarang tempat beliau bertugas. maka data itu tentu saja menjadi tidak salah bukan? Namun sekalipun terjadi kesalahan dalam data sertifikasi yang bagian bawah, itu tidak akan menjadi masalah jika di aplikasi dapodiknya kita sudah mengisi datanya sesuai dengan yang sebenarnya. dan kesalahan dalam data bagian bawah bukanlah menjadi tanggung jawab dari bapak/ibu guru maupun operator sekolah, karena memang bukan ranahnya. Sedangkan data bagian atas adalah tanggung jawab operator yang harus sesuai dengan data guru sebenarnya.

Jadi apakah pertanyaan beliau benar, yang menanyakan mengapa sktp nya muncul di kota lain? jika pertanyaannya mengapa sktp (surat keputusan tunjangan profesinya) muncul dikota lain. Saya rasa itu tidak relevan dengan gambar yang beliau kirimkan. Jika permasalahannya hanya perbedaan sekolah saat beliau sertifikasi dengan saat mengajar sekarang saja, semoga tidak menjadi penghambat cairnya tunjangan beliau :) 

Semoga bermanfaat...

SALAM SATU DATA BERKUALITAS!
SALAM PEJUANG DATA PENDIDIKAN!

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Share:

Tahun Pelajaran baru 2016/2017, data peserta didik akan dikunci!

Sebagaimana diinformasikan pada bulan juni lalu oleh bapak Yusuf Rokhmat melalui akun jejaring sosial facebooknya, bahwa mulai tahun pelajaran yang baru yakni tahun pelajaran 2016/2017 data peserta didik pada menu siswa dalam Aplikasi Dapodikdasmen akan dikunci. Artinya data siswa tidak akan bisa diedit lagi melalui Aplikasi Dapodikdasmen rekan-rekan operator dapodik sekalian.

Tapi tenang dulu, walau data siswanya katanya dikunci, itu gak semuanya kok. Hanya nama peserta didik atau siswa, tanggal lahir, dan NISN, sedangkan sisanya masih dapat diedit oleh rekan-rekan operator dapodik melalui Aplikasi Dapodik.

Terus kalau nanti ada salah di data-data yang dikunci gimana?

Tenang, kita masih bisa edit melalui aplikasi Verifikasi dan Validasi Peserta Didik (VerValPD) yang sudah disediakan oleh Tim Dapodik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jadi gak perlu khawatir ya soal itu. Baca caranya di -> Penjelasan tentang VerValPD, fungsinya, dan Langkah-langkahnya Plus metode Pengajuan NISN terbaru!
Meski begitu, warning ini harus kita jadikan perhatian agar lebih teliti lagi dalam mengisi data peserta didik. Karena walau ada solusi untuk memperbaiki data peserta didik yang dikunci ini, prosesnya lebih memakan waktu dan juga memerlukan berkas yang harus diupload sebagai syarat dari perbaikan dalam layanan VerValPD.

So, persiapkan dirimu dan datamu dari sekarang!
Semangat Para Pejuang Data Pendidikan!

Salam Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Data Berkualitas!
Share: